Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

AWAS !!! 5 TANAMAN MEMATIKAN

Semua orang sepakat indonesia memiliki pelbagai flora dan fauna. Banyak banget tanaman dan fauna asli indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. Beberapa tumbuhan di indonesia ternyata paling mematikan guys, ternyata tumbuhan riskan ini tidak sedikit yang terdapat di sekitarmu lho, guys. Yuk car tahu apa saja tumbuhan mematiakan itu, seperti dikutip bangka.tribunnews.com(11/5/2018). 1.Pohon Bintaro Pohon yang tidak jarang ditanam dipinggiran jalan dala rangka penghijauan kota lumayan beraccun sebab berisi carbein. Itu adalahjenis racun yang akan melemparkan saluran ion kalsium di dalam otot jantung insan terhambat. Selain tersebut jika dihanguskan asapnya dapat langsung menyerangjantung dan mengakibatkan kematian. Contohnya dsaja di India tumbuhan ini lebih dikenal sebagai tumbuhan bunuh diri karena tidak sedikit orang yang membunuh dirinya menggunakan pohon ini. Waspada! 5 Tanaman Pencabut Nyawa Ini Ada Di sekitarmu, Nomor 5 Lebih Beracun Dari Sianida yukepo.com 2.Dau

WAH INI TERNYATA ASAL MULA GARONG

ANTARA tahun 1945-1947 tak terdapat seorang juga yang berani melalui jalur Tagogapu-Padalarang di atas jam 16.00. Pasalnya, dalam waktu itu gerombolan bersenjata mulai beroperasi. Berdasarkan keterangan dari Arnasan (91), kelompok-kelompok binal itu ialah eks semua romusha (pekerja paksa di era bala tentara Jepang berkuasa) yang kembali kembali dari seberang. “Entah bagaimana mereka lantas menjadi orang-orang jahat yang kerjannya merampok orang-orang yang lewat di distrik Padalarang dan sekitarnya,” ungkap pria yang masa mudanya dikuras untuk berniaga keliling itu. Khalayak lantas menamakan mereka sebagai garong, yang adalahsingkatan dari campuran romusha ngamuk. Istilah berikut yang sekitar revolusi berkecamuk lumayan mengganggu masyarakat. Mereka tidak hanya dicari oleh pihak ketenteraman Republik tetapi juga dibidik oleh tentara Belanda. “Para garong ini tidak peduli korbannya orang Republik atau pihak Belanda, sekitar berharta dan berduit maka mereka bakal menyikatnya tanpa a

HEBOHNYA TRADISI SUKU INI KETIKA ANAK GADISNYA DEWASA

Tradisi yang satu ini dapat dibilang nyaris sama atau adalah perpaduan dari tradisi suku Nootka dan suku Algonquin. Para gadis yang sedang ranum mengarah ke dewasa akan dipisahkan di lokasi terpencil sekitar tiga bulan, dengan tubuh dibaluri sejenis tepung putih yang menandakan pemisahan jasmani dan rohani dari masyarakat dimana mereka tinggal.Setelah dipisahkan selama tiga bulan, ritual belum selesai. Gadis-gadis tersebut masih mesti menjalani satu ritual yang sama sekali nggak menyenangkan. Yaitu mesti duduk telanjang di dalam air sungai atau telaga selama sejumlah waktu. Sang gadis diizinkan keluar dari air saat salah satu perempuan yang dituakan dalam suku memperbolehkannya keluar. Masih berhubungan dengan ritual kedewasaan, gadis yang baru kesatu kali haid atau dinamakan dengan istilah ‘menarche’,harus berendam tanpa busana di laut untuk sejumlah hari.  Jelas, urusan inibukanlah urusan yang menyenangkan sebab saat haid biasanya tidak sedikit wanita yang merasak

TERNYATA BANYAK KERAJAAN MISTERIUS DI SUMATERA SETELAH SRIWIJAYA TUMBANG

Penjelajah asing menulis kerajaan-kerajaan misterius di Pulau Sumatra sesudah Sriwijaya tak lagi perkasa. Kerajaan Misterius di Pulau Sumatra Arca Bhairawa, diduga sebagai arca perwujudan Adityawarman (Koleksi Museum Nasional/Wikipedia). SRIWIJAYA tak lagi dinamakan dalam sumber luar negeri maupun prasasti lokal pada abad ke-14. Kerajaan tersebut telah bergeser ke terpencil di hulu Sungai Batang Hari di mana raja Adityawarman meninggalkan arca dan prasasti dari tahun 1347. Setidaknya terdapat tiga kerajaan sejak nama San-fo-tsi tersebut tak lagi kondang, yakni Kerajaan Dharmaçraya, Palembang, dan Minangkabau. Berdasarkan keterangan dari sejarawan Slamet Muljana dalam Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara, Kerajaan Minangkabau didirikan oleh Adityawarman sesudah berangkat ke Sumatra pada 1339. Sebelumnya, sebagaimana dinamakan Prasasti Manjusri (1341 M) di Candi Jago, dia menaklukkan Bali bareng Gajah Mada. Sebenarnya, Adityawarman ia